Gabung Grup WhatsApp PTS, ikuti Program Tadarus setiap 15 hari DISINI
{{ date }}
{{ time }}
Sudah SHOLAT kah Anda?

5 Landasan Hidup Sunan Kalijaga dan Dasa Pitutur Petuah beserta Filosofi Hidup yang Menghidupkan

5 Landasan Hidup Peninggalan Sunan Kalijaga | 5 Petuah Sunan Kalijaga | Filosofi Hidup yang Menghidupkan
5 Landasan Hidup Peninggalan Sunan Kalijaga | 5 Petuah Sunan Kalijaga | Filosofi Hidup yang Menghidupkan
5 Landasan Hidup Peninggalan Sunan Kalijaga | 5 Petuah Sunan Kalijaga | Filosofi Hidup yang Menghidupkan

Sosok Sunan Kalijaga hingga hari ini sangat lekat di ingatan masyarakat Indonesia, khususnya suku Jawa. Beliau adalah satu dari sembilan wali yang telah berdakwah menyebarkan Islam di tanah Jawa. Ia dikenal sangat piawai melakukan dakwah dengan pendekatan tradisi, yang membuat hati masyarakat dan penguasa tanah Jawa terpikat dan berbondong-bondong memeluk agama Islam.

Kombinasi ilmu agama yang mumpuni dan jiwa seni yang tinggi membuatnya menjadi tokoh teladan yang meninggalkan banyak warisan budaya bernuansa Islam hingga kini. Bila Anda ingat lagu Ilir-ilir dan Gundul-gundul pacul, itu adalah sebagian karya beliau.

Beliau juga yang mengenalkan mode baju taqwa, tradisi gerebek maulud, perayaan sekatenan, menciptakan wayang kulit berbahan kulit kambing, serta lakon carangan Layang Kalimasada dan Petruk Dadi Ratu. Konon, Ia juga yang menggagas lanskap Kraton dengan alun-alun beringin kembar dan masjid.

Selain sebagai pendakwah dan seniman, Sunan Kalijaga juga merupakan seorang filosof yang banyak mengajarkan makna kehidupan. Ia mengajarkan falsafah Wit Galingga atau falsafah pohon kelapa, dimana manusia seharusnya bisa mencontoh pohon kelapa yang dari ujung daun hingga ujung akarnya memiliki manfaat.

Baca : Biografi Sunan Kalijaga

Pada artikel kali ini, kami akan memberikan 5 landasan hidup atau petuah beserta maknanya.

Landasan Hidup

5 Landasan Hidup Sunan Kalijaga dan Petuah beserta Filosofi Hidup yang Menghidupkan
5 Landasan Hidup Sunan Kalijaga dan Petuah beserta Filosofi Hidup yang Menghidupkan

Dalam beramar ma'ruf nahi munkar, Sunan Kalijaga membuat 5 landasan yang tertuang dalam bahasa jawa.

Prasaja

Sederhana, tidak berlebihan, tidak sok gagah, tidak sok berjuang demi Islam sendirian.

Secara istilah, prasaja artinya sederhana, jujur, terus terang. Sederhana disini dapat diartikan tidak berlebihan, secukupnya, atau sepatutnya.

Logo Kabupaten Probolinggo
Lambang Kabupaten Probolinggo

Kata Prasaja dipakai untuk Semboyan Kabupaten Probolinggo. Prasaja Nngesti Wibawa dengan makna semboyan tersebut adalah:

  1. PRASAJA, berarti : bersahaja, terbuka, jujur, beres dan terus terang.
  2. NGESTI, berarti : menginginkan, menciptakan dan mempunyai tujuan.
  3. WIBAWA, berarti : mukti, luhur dan mulia.

PRASAJA NGESTI WIBAWA, berarti : Dengan rasa tulus ikhlas bersahaja, beres menuju kemuliaan.

Contoh penggunaan kata prasaja ada pada kalimat sebagai berikut:

  1. Urip iku sik prasaja wae (Hidup itu yang sederhana saja).
  2. Keluarga Pak Slamet uripe prasaja (Keluarga Pak Slamet hidup dengan kondisi yang sederhana).
  3. Wajik kletik gula Jawa, luwih becik sing prasaja (Akan selalu lebih baik jika hidup itu tetap sederhana atau bersahaja).

Adapun lawan kata dari prasaja, yakni mubra-mubra yang artinya berlebihan, basa-basi, atau orang yang serba dalam keadaan berkecukupan.

Contoh kalimatnya seperti, menawi ngendikan ingkang prasaja kemawon, mboten tansah mubra-mubra (jika berbicara terus terang saja, tidak perlu basa-basi).

Prayoga

Dalam berdakwah haruslah memperhatikan dasar-dasar kepatutan dan kepantasan, menitik beratkan pada Islam Rohmatan Lil 'Aalamiin. Tidak "sembrono" dan sewenang-wenang, walaupun tujuannya baik.

Lambang Kabupaten Bogor
Lambang Kabupaten Bogor

Kata Prayoga dibuat sebagai semboyan untuk Kabupaten Bogor. Prayoga Tohaga Sayaga yang berasal dari bahasa Sunda Kuno. Semboyan ini merupakan falsafah yang harus dijalankan oleh warga Kabupaten Bogor.

  1. Prayoga artinya utama,
  2. Tohaga artinya kokoh dan kuat,
  3. Sayaga artinya sedia atau siap siaga.

Makna kata tersebut adalah pendirian dan perjuangan masyarakat Kabupaten Bogor hendaknya selalu mengutamakan kekokohan, kuat pada pendirian dan perjuangannya serta selalu siap siaga menghadapi berbagai tantangan dalam mencapai cita-cita, mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila.

Pranata

Berdakwah, harus menggunakan siasat, strategi dengan tetap memegang hukum, mempertahankan pola lama yang masih relevan dengan zaman dan tetap mencari format gerakan yang lebih baik.

Menurut Sumner dalam Soekanto (2012 : 173) mengatakan pranata adalah sebagai cita-cita, perbuatan, sikap, dan perlengkapan kebudayan, bersifat kekal serta bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pengertian pranata adalah suatu sistem tingkah laku sosial yang bersifat resmi atau berupa adat istiadat dan norma yang mengatur tingkah laku, serta seluruh perlengkapan kompleks manusia dilingkungan masyarakat.

Prasetya

Istiqomah, memegang nilai-nilai kebenaran dan keadilan, tidak mudah menjadi alat kepentingan satu golongan dan satu kepentingan.

Logo Provinsi Jawa Tengah
Lambang Provinsi Jawa Tengah

Kata Prasetya digunakan sebagai semboyan Povinsi Jawa Tengah. Prasetya Ulah Sakti Bhakti Praja yang memiliki arti Janji akan bekerja keras membangun bangsa dan negara.

Prayitna

Tetap waspada dan hati-hati terhadap orang-orang yang merusak Islam dari dalam maupun luar

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata Prayitna memiliki arti berjaga-jaga, selalu jaga, dan siap siaga.

Baca juga : 5 Pusaka Peninggalan Sunan kalijaga yang masih terjaga

Dasa Pitutur

Dasa Pitutur – 10 Filosofi Jawa Ajaran Kanjeng Sunan Kalijaga
Dasa Pitutur – 10 Filosofi Jawa Ajaran Kanjeng Sunan Kalijaga

Sunan Kalijaga adalah salah satu walisongo yang menjadi panutan terutama bagi orang Jawa. Sosok sunan satu ini dikenal dengan petuah-petuah bijaknya. Salah satu yang terkenal adalah dasa pitutur. Dalam bahasa Indonesia berarti 10 petuah.

Beberapa di antaranya sering digunakan dalam pementasan wayang yaitu oleh tokoh Semar.

Dan berikut ini filosofi Sunan Kalijaga yang paling dikenal masyarakat jawa yaitu Dasa Pitutur, 10 filosofi kehidupan agar manusia bisa selamat dunia dan akhirat. Dasa Pititur disebut juga 10 filosofi Jawa ajaran Sunan Kalijaga.

Urip Iku Urup

Hidup itu Nyala! Hidup itu hendaknya memberi manfaat bagi orang lain di sekitar kita. Seberapa kecilpun manfaat yang diberikan akan sangat berguna bagi orang lain. Selain itu, kelak kita juga akan mendapat manfaat dari orang lain jika sering memberi manfaat bagi yang lainnya.

Memayu Hayuning Bawana, Ambrasta Dur Hangkara

Manusia hidup di dunia harus mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan, serta memberantas sifat angkara murka, serakah, dan tamak. Sifat-sifat tersebut menjadi sifat buruk yang sering ada di dalam diri manusia. Keserakahan dan ketamakan akan menimbulkan kesenjangan sosial di lingkungan.

Sura Dira Jaya Jayaningrat, Lebur Dening Pangastuti

Segala sifat keras hati, picik, angkara murka, hanya bisa dikalahkan dengan sikap bijak, lembut hati, dan sabar. Hitam tak akan bisa digabungkan dengan putih. Suatu keburukan tak akan bisa diubah dengan keburukan pula. Keburukan haruslah dilawan dengan kebaikan sikap. Inilah salah satu ajaran untuk selalu bersikap lemah lembut meski kepada orang yang membenci kita.

Ngluruk tanpa bala, menang tanpa ngasorake, sekti tanpa aji-aji, sugih tanpa bandha

Berjuang tanpa perlu membawa massa; menang tanpa merendahkan atau mempermalukan; berwibawa tanpa mengandalkan kekuatan, kekayaan atau kekuasaan, keturunan; kaya tanpa didasari kebendaan.

Datan serik lamun ketaman, datan susah lamun kelangan

Jangan gampang sakit hati manakala musibah menimpa diri! Jangan sedih manakala kehilangan sesuatu!

Aja gumunan, aja getunan, aja kagetan, aja aleman

Jangan mudah terheran-heran! Jangan mudah menyesal! Jangan mudah terkejut-kejut! Jangan mudah kolokan atau manja!

Aja ketungkul marang kalungguhan, kadonyan lan kemareman

Janganlah terobsesi atau terkungkung oleh keinginan untuk memperoleh kedudukan, kebendaan, dan kepuasan duniawi!

Aja kuminter mundak keblinger, aja cidra mundak cilaka

Jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah! Jangan suka berbuat curang agar tidak celaka!

Aja milik barang kang melok, aja mangro mundak kendho

Jangan tergiur oleh hal-hal yang tampak mewah, cantik, dan indah! Jangan berfikir mendua agar tidak kendor niat dan kendor semangat!

Aja adigang, adigung, adiguna

Jangan sok kuasa, sok besar, sok sakti!

Terima kasih telah membaca artikel kami yang berjudul: 5 Landasan Hidup Sunan Kalijaga dan Dasa Pitutur Petuah beserta Filosofi Hidup yang Menghidupkan, jangan lupa + IKUTI website kami dan silahkan bagikan artikel ini jika menurut Anda bermanfaat. Simak artikel kami lainnya di Google News.


Pengalaman adalah Guru Terbaik. Oleh sebab itu, kita pasti bisa kalau kita terbiasa. Bukan karena kita luar biasa. Setinggi apa belajar kita, tidahlah menjadi jaminan kepuasan jiwa, yang paling utama seberapa besar kita memberi manfaat kepada sesama.
Oops!
Sepertinya ada yang salah dengan koneksi internet Anda. Silakan sambungkan ke internet dan mulai menjelajah lagi.
AdBlock Detected!
Kami telah mendeteksi bahwa Anda menggunakan plugin pemblokiran iklan di browser Anda.
Pendapatan yang kami peroleh dari iklan digunakan untuk mengelola situs web ini, kami meminta Anda untuk memasukkan situs web kami ke dalam daftar putih di plugin pemblokiran iklan Anda.