Nubuwah Rosululloh SAW Tentang Turunnya Nabi Isa As
Nubuwah Rosululloh SAW Tentang Turunnya Nabi Isa As
Sebuah Tinjauan Nubuwah tentang Turunnya Isa as di Akhir
Zaman
Kajian tentang kemunculan Al-Mahdi dan keluarnya Dajjal
selalu beriringan dengan pembahasan turunnya Nabi Isa as. Kedatangan Isa yang
akan memberikan dukungan terhadap Al Mahdi dan Thaifah Manshurah yang
bersamanya, lalu memerangi Dajjal dan membunuhnya merupakan bagian dari
keimanan seorang muslim terhadap tanda-tanda kiamat kubra. Turunnya Nabi Isa di
akhir zaman adalah masalah akidah yang telah tetap berdasar Al-Qur’an dan
As-Sunnah Ash-Shahihah yang mencapai derajat mutawatir.
Apakah Nabi Isa Telah Tiada?
Mengenai masalah ini, marilah kita simak bersama firman
Allah Ta’ala berikut.
وَقَوۡلِهِمۡ إِنَّا
قَتَلۡنَا ٱلۡمَسِيحَ عِيسَى ٱبۡنَ مَرۡيَمَ رَسُولَ ٱللَّهِ وَمَا قَتَلُوهُ
وَمَا صَلَبُوهُ وَلَٰكِن شُبِّهَ لَهُمۡۚ وَإِنَّ ٱلَّذِينَ ٱخۡتَلَفُواْ فِيهِ
لَفِي شَكّٖ مِّنۡهُۚ مَا لَهُم بِهِۦ مِنۡ عِلۡمٍ إِلَّا ٱتِّبَاعَ ٱلظَّنِّۚ
وَمَا قَتَلُوهُ يَقِينَۢا ١٥٧ بَل رَّفَعَهُ ٱللَّهُ إِلَيۡهِۚ وَكَانَ ٱللَّهُ
عَزِيزًا حَكِيمٗا ١٥٨
“Dan karena ucapan mereka:
“Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah”,
padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang
mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya
orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam
keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan
tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka
tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. Tetapi (yang
sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana. ” (QS. An Nisa’: 157-158)
Allah Ta’ala juga berfirman,
إِذۡ قَالَ ٱللَّهُ
يَٰعِيسَىٰٓ إِنِّي مُتَوَفِّيكَ وَرَافِعُكَ إِلَيَّ
“(Ingatlah),
ketika Allah berfirman: “Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu
kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku.” (QS. Ali Imran: 55)
Dalam ayat di atas diceritakan oleh Allah bahwa Nabi ‘Isa
tidaklah dibunuh oleh orang-orang Yahudi. Orang Yahudi mengklaim telah
membunuhnya dan hal ini pun dibenarkan oleh orang Nashrani. Namun yang
sebenarnya dibunuh adalah orang yang diserupakan dengannya. Sedangkan Isa
sendiri diangkat oleh Allah ke langit.
Syaikh As Sa’di ketika menjelaskan surat Ali Imran ayat 55,
beliau mengatakan, “Allah mengangkat hamba dan Rasul-Nya yaitu ‘Isa ‘alaihis
salam kepada-Nya. Kemudian Allah menyerupakan ‘Isa dengan yang lainnya.
Kemudian orang yang diserupakan dengan Nabi ‘Isa ditangkap, dibunuh dan
disalib. Mereka pun terjerumus dalam dosa karena niat mereka adalah membunuh
utusan Allah.”
Nabi ‘Isa belumlah mati sebagaimana hal ini dikuatkan lagi
dengan ayat-ayat dan hadits yang menceritakan bahwa beliau akan turun di akhir
zaman sebagaimana nanti akan kami sebutkan.
Ringkasnya, Isa bin Maryam belum mati. Namun beliau diangkat
ke langit dan akan turun di akhir zaman sebagai tanda datangnya kiamat kubro
(kiamat besar).
Siapakah yang Diserupakan dengan Nabi Isa?
Yang sebenarnya diserupakan dengan Nabi Isa adalah murid
beliau yang masih berusia muda dan setia padanya. Bukti dari hal ini adalah
sebuah cerita yang dibawakan oleh Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma. Beliau
mengatakan, “Ketika Allah ingin mengangkat Isa -‘alaihis salam– ke langit,
beliau pun keluar menuju para sahabatnya dan ketika itu dalam rumah terdapat 12
orang sahabat al Hawariyyun. Beliau keluar menuju mereka dan kepala beliau
terus meneteskan air. Lalu Isa mengatakan, “Sesungguhnya di antara kalian ada
yang mengkufuriku sebanyak 12 kali setelah ia beriman padaku.” Kemudian Isa
berkata lagi, “Ada di antara kalian yang akan diserupakan denganku. Ia akan
dibunuh karena kedudukanku. Dia pun akan menjadi teman dekatku.” Kemudian di
antara para sahabat beliau tadi yang masih muda berdiri, lantas Isa mengatakan,
“Duduklah engkau.” Kemudian Isa kembali lagi pada mereka, pemuda tadi pun
berdiri kembali. Isa pun mengatakan, “Duduklah engkau.” Kemudian Isa datang
lagi ketiga kalinya dan pemuda tadi masih tetap berdiri dan ia mengatakan,
“Aku, wahai Isa.” “Betulkah engkau yang ingin diserupakan denganku?” ujar Nabi
Isa. Kemudian pemuda tadi diserupakan dengan Nabi Isa. Isa pun diangkat melalui
lobang tembok di rumah tersebut menuju langit. Kemudian datanglah rombongan
orang Yahudi. Kemudian mereka membawa pemuda yang diserupakan dengan Nabi Isa
tadi. Mereka membunuhnya dan mensalibnya. Sebagian mereka pun mengkufuri Isa
sebanyak 12 kali setelah sebelumnya mereka beriman padanya. Mereka pun terpecah
menjadi tiga golongan. Kelompok pertama mengatakan, “Allah berada di
tengah-tengah kita sesuai kehendak-Nya kemudian Dia naik ke langit.” Mereka
inilah Ya’qubiyah. Kelompok kedua mengatakan, “Di tengah-tengah kita ada anak
Allah sesuai kehendak-Nya kemudian ia naik ke langit.” Mereka inilah
Nasthuriyah. Kelompok ketiga mengatakan, “Di tengah-tengah kita ada hamba Allah
dan Rasul-Nya sesuai kehendak-Nya kemudian ia naik ke langit.” Merekalah kaum
muslimin.
Kelompok pertama dan kedua yang kafir akan mengalahkan
kelompok ketika yang muslim. Kelompok yang muslim itu pun sirna, sampai Allah
mengutus Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.”
Ibnu Katsir mengatakan bahwa hadits ini sanadnya shahih
sampai Ibnu ‘Abbas. An Nasa-i meriwayatkan hadits ini dari Abu Kuraib dan dari
Abu Mu’awiyah serta semisalnya.
Dari riwayat ini ada beberapa faedah yang dapat kita
petik:
Setelah Isa diangkat ke langit, ada sebagian murid Isa (al
Hawariyyun) yang beriman dan sebagian lainnya kufur pada beliau.
Nabi Isa tidak mati dan tidak disalib, namun beliau diangkat
ke langit. Yang mati dan disalib adalah orang yang diserupakan dengan beliau.
Yang dibunuh dan disalib adalah orang yang diserupakan
dengan Nabi Isa, yaitu murid beliau yang setia pada beliau dan bukan murid Isa
yang pengkhianat. Namun yang tersebar di tengah-tengah kaum muslimin bahwa yang
diserupakan dengan Isa adalah muridnya yang pengkhianat.
Kami tidak mengetahui manakah dalil yang menunjukkan hal
ini. Riwayat di atas jelas-jelas berkata lain.
Murid-murid Isa terpecah menjadi tiga golongan. Satu
golongan beriman yaitu meyakini bahwa Isa adalah hamba dan utusan Allah.
Sedangkan dua golongan lain kufur. Sebagian meyakini bahwa Isa adalah Allah.
Dan sebagian lainnya meyakini bahwa Isa adalah anak Allah. Yang menang ketika
itu adalah dua golongan yang kafir sedangkan golongan yang beriman musnah
sampai diutusnya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Ahlus Sunnah mengimani tentang turunnya Nabi ‘Isa
Alaihissallam di akhir zaman. Sifat-sifat Nabi ‘Isa Alaihissallam yang
tercantum di berbagai riwayat adalah beliau seorang laki-laki, berperawakan
tidak tinggi juga tidak pendek, kulitnya kemerah-merahan, rambut-nya keriting,
berdada bidang, rambutnya meneteskan air seolah-olah beliau baru keluar dari
kamar mandi, beliau membiarkan rambutnya terurai memenuhi kedua pundaknya.
Setelah keluarnya Dajjal dan terjadinya kerusakan di muka
bumi, maka Allah mengutus Nabi ‘Isa Alaihissallam untuk turun ke bumi.
Beliau Alaihissallam turun di Menara Putih yang terletak
sebelah timur kota Damaskus di Syam (Syiria). Beliau Alaihissallam menggunakan
dua pakaian yang dicelup sambil meletakkan kedua tangannya pada sayap dua
Malaikat, apabila beliau menundukkan kepala, maka (seolah-olah) meneteskan air,
apabila beliau mengangkat kepala maka (seolah-olah) berjatuhanlah
tetesan-tetesan itu bagai manik-manik mutiara. Dan tidak seorang kafir pun yang
mencium nafasnya melainkan akan mati padahal nafasnya sejauh mata memandang.
Beliau turun di tengah golongan yang dimenangkan (ath-Thaa-ifatul Manshuurah)
yang berperang di jalan haq dan berkumpul untuk memerangi Dajjal. Beliau turun
pada waktu didirikannya shalat Shubuh dan shalat di belakang pemimpin golongan
tersebut. Beliau tidak membawa syari’at baru namun mengikuti syari’at yang
dibawa oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.
Turunnya Nabi ‘Isa Alaihissallam di akhir zaman tercantum di
dalam Al-Qur-an dan As-Sunnah yang shahih, bahkan riwayat-riwayatnya mutawatir.
Diriwayatkan lebih dari 25 Sahabat Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam.
Dalil dari Al-Qur-an al-Karim:
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
إِذۡ قَالَ ٱللَّهُ
يَٰعِيسَىٰٓ إِنِّي مُتَوَفِّيكَ وَرَافِعُكَ إِلَيَّ وَمُطَهِّرُكَ مِنَ ٱلَّذِينَ
كَفَرُواْ وَجَاعِلُ ٱلَّذِينَ ٱتَّبَعُوكَ فَوۡقَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓاْ إِلَىٰ
يَوۡمِ ٱلۡقِيَٰمَةِۖ ثُمَّ إِلَيَّ مَرۡجِعُكُمۡ فَأَحۡكُمُ بَيۡنَكُمۡ فِيمَا كُنتُمۡ
فِيهِ تَخۡتَلِفُونَ ٥٥
“(Ingatlah),
ketika Allah berfirman: ‘Hai ‘Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikanmu kepada
akhir ajalmu dan mengangkatmu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari
orang-orang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas
orang-orang yang kafir hingga hari Kiamat. Kemudian hanya kepada Aku-lah
kembalimu, lalu Aku memutuskan di antaramu tentang hal-hal yang selalu kamu
ber-selisih padanya.’” [Ali ‘Imran: 55]
Para ahli tafsir berbeda pendapat mengenai firman Allah:
إِنِّيْ
مُتَوَفِّيْكَ وَرَافِعُكَ إِلَيَّ
“Sesungguhnya Aku akan menyampaikanmu kepada akhir ajalmu
dan mengangkat kamu kepada-Ku...”
Menurut Qatadah dan ulama lainnya: “Ini merupakan bentuk
kalimat dalam bentuk muqaddam dan muakhkhar (yaitu bentuk kalimat yang
mendahulukan apa yang seharusnya ada di akhir, dan mengakhirkan apa yang
seharusnya didahulukan). Kedudukan sebenarnya adalah
إِنِّيْ
رَافِعُكَ إِلَيَّ وَ مُتَوَفِّيْكَ
“Yakni Aku mengangkatmu kepada-Ku dan mewafatkanmu.”
Dan mayoritas ulama berpendapat bahwa yang dimaksud dengan
kematian tersebut adalah tidur, sebagaimana firman-Nya
وَهُوَ
الَّذِيْ يَتَوَفَّاكُمْ بِاللَّيْلِ
“Dan Dia-lah yang menidurkan kalian di malam hari.”
[Al-An’aam: 60]
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
اللهُ يَتَوَفَّى
اْلأَنْفُسَ حِيْنَ مَوْتِهَا وَالَّتِيْ لَمْ تَمُتْ فِيْ مَنَامِهَا
“Allah yang memegang jiwa (orang) ketika matinya dan
(meme-gang) jiwa (orang) yang belum mati pada waktu tidurnya.” [Az-Zumar: 42]
Firman Allah Azza wa Jalla:
وَقَوْلِهِمْ إِنَّا
قَتَلْنَا الْمَسِيحَ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُولَ اللَّهِ وَمَا قَتَلُوهُ
وَمَا صَلَبُوهُ وَلَٰكِنْ شُبِّهَ لَهُمْ ۚ وَإِنَّ الَّذِينَ اخْتَلَفُوا فِيهِ
لَفِي شَكٍّ مِنْهُ ۚ مَا لَهُمْ بِهِ مِنْ عِلْمٍ إِلَّا اتِّبَاعَ الظَّنِّ ۚ
وَمَا قَتَلُوهُ يَقِينًا بَلْ رَفَعَهُ اللَّهُ إِلَيْهِ ۚ وَكَانَ اللَّهُ
عَزِيزًا حَكِيمًا
“Dan karena ucapan mereka: ‘Sesungguhnya kami telah membunuh
al-Masih, ‘Isa putera Maryam, Rasul Allah,’ padahal mereka tidak membunuhnya
dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang
diserupakan dengan ‘Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih
paham tentang (pembunuhan) ‘Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang
dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu,
kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang
mereka bunuh itu adalah ‘Isa. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat
‘Isa kepada-Nya. Dan Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.” [An-Nisaa':
157-158]
Allah mengangkat Nabi ‘Isa Alaihissallam dalam keadaan hidup
dengan ruh dan jasadnya, ayat di atas sebagai dalil untuk membantah orang-orang
Yahudi yang menyangka ‘Isa dibunuh dan disalib. Kalau yang diangkat ruhnya
saja, maka apa bedanya Nabi ‘Isa dengan Nabi-nabi yang lainnya, bahkan juga
kaum Mukminin, semua ruhnya diangkat Allah sesudah wafat! Jadi, tidak beda
antara Nabi ‘Isa dengan yang lainnya? Lantas apa manfaat penyebutan diangkat ke
langit, kalau bukan yang diangkat ruh dan jasadnya?!
Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah -setelah menafsirkan ayat
ini- kemudian membawakan beberapa hadits tentang turunnya Nabi ‘Isa
Alaihissallam. Beliau rahimahullah berkata: “Inilah hadits-hadits mutawatir
yang berasal dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam yang diriwayatkan
dari para Sahabat, seperti Abu Hurairah, Ibnu Mas’ud, ‘Utsman bin Abil ‘Ash,
Abu Umamah, an-Nawwas bin Sam’an, ‘Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash, Mujammi’ bin
Jariyah, Abu Syuraikah dan Hudzaifah bin Usaid Radhiyallahu anhum. Di dalam
hadits-hadits ini mengandung petunjuk tentang sifat-sifat turunnya, juga
tempatnya, yaitu ia akan turun di Syam (Syiria) tepatnya di Damaskus pada
menara timur dan terjadi ketika akan didirikan shalat Shubuh.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَإِنَّهُ لَعِلْمٌ
لِلسَّاعَةِ فَلَا تَمْتَرُنَّ بِهَا وَاتَّبِعُونِ ۚ هَٰذَا صِرَاطٌ مُسْتَقِيمٌ
“Dan sesungguhnya ‘Isa itu benar-benar memberikan
pengetahuan tentang hari Kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang
Kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus.” [Az-Zukhruuf: 61]
Tafsiran lafazh: (وَإِنَّهُ
لَعِلْمٌ لِّلسَّاعَةِ) menurut
Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu anhuma sebagaimana tercantum dalam kitab Tafsiir Ibni
Katsiir adalah turunnya Nabi ‘Isa bin Maryam Alaihissallam sebelum hari Kiamat.
Kemudian dijelaskan juga oleh Ibnu Katsir rahimahullah hadits-hadits tentang
turunnya Nabi ‘Isa sebelum hari Kiamat diriwayatkan dari Abu Hurairah, Ibnu
‘Abbas, Abul ‘Aliyah, Abu Malik, Ikrimah, Hasan, Qatadah, ad-Dhahhak dan
selainnya. Hadits-hadits turunnya Nabi ‘Isa bin Maryam Alaihissallam sebelum
hari Kiamat sebagai Imam yang adil, dan hakim yang bijaksana adalah
mutawatir.
Allah ta’ala berfirman :
وَلَمَّا ضُرِبَ ابْنُ
مَرْيَمَ مَثَلا إِذَا قَوْمُكَ مِنْهُ يَصِدُّونَ * وَقَالُوا أَآلِهَتُنَا
خَيْرٌ أَمْ هُوَ مَا ضَرَبُوهُ لَكَ إِلا جَدَلا بَلْ هُمْ قَوْمٌ خَصِمُونَ *
إِنْ هُوَ إِلا عَبْدٌ أَنْعَمْنَا عَلَيْهِ وَجَعَلْنَاهُ مَثَلا لِبَنِي
إِسْرَائِيلَ * وَلَوْ نَشَاءُ لَجَعَلْنَا مِنْكُمْ مَلائِكَةً فِي الأرْضِ
يَخْلُفُونَ * وَإِنَّهُ لَعِلْمٌ لِلسَّاعَةِ فَلا تَمْتَرُنَّ بِهَا وَاتَّبِعُونِ
هَذَا صِرَاطٌ مُسْتَقِيمٌ
Dan tatkala putra Maryam (Isa)
dijadikan perumpamaan tiba-tiba kaummu (Quraisy) bersorak karenanya. Dan mereka
berkata : "Manakah yang lebih baik tuhan-tuhan kami atau dia (Isa)?”.
Mereka tidak memberikan perumpamaan itu kepadamu melainkan dengan maksud
membantah saja, sebenarnya mereka adalah kaum yang suka bertengkar. Isa tidak
lain hanyalah seorang hamba yang Kami berikan kepadanya nikmat (kenabian) dan
Kami jadikan dia sebagai tanda bukti (kekuasaan Allah) untuk Bani Israel. Dan
kalau Kami kehendaki benar-benar Kami jadikan sebagai gantimu di muka bumi
malaikat-malaikat yang turun temurun. Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar
memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu
tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus. [QS. Az-Zukhruf :
57-61].
Pada ayat terakhir disebutkan : wa innahu
la-’ilmul-lis-saa’ah (Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan
pengetahuan tentang hari kiamat), yaitu turunnya Nabi ’Isa ’alaihis-salaam
sebelum hari kiamat merupakan pertanda dekatnya hari kiamat. Apalagi hal itu
diperkuat dengan qira’at (bacaan) lain dari Ibnu ’Abbas dan yang lainnya
terhadap ayat tersebut dengan fat-hah pada huruf lam dan ’ain. Ibnu Jarir dalam
Tafsir-nya membawakan riwayat sebagai berikut :
حدثنا ابن بشار، قال : ثنا
عبد الرحمن، قال : ثنا سفيان، عن إبي رزين، عن إبي يحيى، عن ابن عباس : (وَإِنَّهُ
لَعَلَمٌ لِلسَّاعَةِ). قال : خروج عيسى ابن مريم
Telah menceritakan kepada Ibnu Basyaar, ia berkata : Telah
menceritakan kepada kami ’Abdurrahman, ia berkata : Telah menceritakan kepada
kami Sufyan, dari Abu Raziin, dari Abu Yahya, dari Ibnu ’Abbas radliyallaahu
’anhuma : Wa innahula-’alamul-lis-saa’ah, ia berkata : ”Yaitu keluarnya
(turunnya) ’Isa bin Maryam (sebelum hari kiamat)” [Tafsir Ath-Thabari25/90].
Firman Allah Ta’ala,
فَإِذَا لَقِيتُمُ
الَّذِينَ كَفَرُوا فَضَرْبَ الرِّقَابِ حَتَّى إِذَا أَثْخَنْتُمُوهُمْ فَشُدُّوا
الْوَثَاقَ فَإِمَّا مَنًّا بَعْدُ وَإِمَّا فِدَاءً حَتَّى تَضَعَ الْحَرْبُ
أَوْزَارَهَا ذَلِكَ وَلَوْ يَشَاءُ اللَّهُ لَانْتَصَرَ مِنْهُمْ وَلَكِنْ
لِيَبْلُوَ بَعْضَكُمْ بِبَعْضٍ وَالَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَلَنْ
يُضِلَّ أَعْمَالَهُمْ
“Apabila kamu bertemu dengan orang-orang kafir (di medan
perang) maka pancunglah batang leher mereka. Sehingga apabila kamu telah
mengalahkan mereka maka tawanlah mereka dan sesudah itu kamu boleh membebaskan
mereka atau menerima tebusan sampai perang berakhir. Demikianlah apabila Allah
menghendaki niscaya Allah akan membinasakan mereka tetapi Allah hendak menguji
sebahagian kamu dengan sebahagian yang lain. Dan orang-orang yang syahid pada
jalan Allah, Allah tidak akan menyia-nyiakan amal mereka. ” (QS. Muhammad: 4)
Al Baghowi menjelaskan salah satu tafsiran ayat di atas,
“Mereka mengalahkan orang-orang musyrik dengan membunuh dan memenjara mereka
sampai seluruh agama yang ada memeluk Islam. Seluruh agama akhirnya milik
Allah. Dan setelah itu tidak ada lagi jihad dan tidak ada lagi peperangan. Hal
ini terjadi ketika turunnya Isa bin Maryam (di akhir zaman).”
Hadits yang Berbicara Tentang Turunnya Isa bin Maryam
Sebagaimana dijelaskan oleh Ibnu Katsir, hadits yang
membicarakan mengenai turunnya Nabi Isa di akhir zaman adalah hadits yang
mutawatir (mutawatir makna) yaitu terdiri dari banyak hadits dan membicarakan
satu maksud yaitu bahwa Nabi Isa akan turun menjelang hari kiamat.
Dalam kesempatan yang lain, Ibnu Katsir rahimahullah
menjelaskan, “Hadits-hadits tersebut (yang membicarakan turunnya Isa di akhir
zaman, pen) adalah hadits yang mutawatir dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam dari riwayat Abu Hurairah, Ibnu Mas’ud, Utsman bin Abil ‘Ash, Abu
Umamah, An Nawas bin Sam’an, Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, Mujammi’ bin
Jariyah, Abu Sarihah, dan Hudzaifah bin Usaid.”
Di antara bukti dari hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam yaitu dari Abu Hurairah, beliau bersabda,
« وَالَّذِى
نَفْسِى بِيَدِهِ ، لَيُوشِكَنَّ أَنْ يَنْزِلَ فِيكُمُ ابْنُ مَرْيَمَ حَكَمًا
عَدْلاً ، فَيَكْسِرَ الصَّلِيبَ ، وَيَقْتُلَ الْخِنْزِيرَ ، وَيَضَعَ
الْجِزْيَةَ ، وَيَفِيضَ الْمَالُ حَتَّى لاَ يَقْبَلَهُ أَحَدٌ ، حَتَّى تَكُونَ
السَّجْدَةُ الْوَاحِدَةُ خَيْرًا مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا » . ثُمَّ يَقُولُ
أَبُو هُرَيْرَةَ وَاقْرَءُوا إِنْ شِئْتُمْ ( وَإِنْ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ
إِلاَّ لَيُؤْمِنَنَّ بِهِ قَبْلَ مَوْتِهِ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكُونُ
عَلَيْهِمْ شَهِيدًا
“Demi jiwaku yang berada di tangan-Nya. Sebentar lagi Isa
bin Maryam akan turun di tengah-tengah kalian sebagai hakim yang adil. Beliau
akan menghancurkan salib, membunuh babi, menghapus jizyah (upeti), harta
semakin banyak dan semakin berkah sampai seseorang tidak ada yang menerima
harta itu lagi (sebagai sedekah, pen), dan sujud seseorang lebih disukai
daripada dunia dan seisinya.” Abu Hurairah lalu mengatakan, “Bacalah jika kalian
suka:
وَإِنْ مِنْ أَهْلِ
الْكِتَابِ إِلَّا لَيُؤْمِنَنَّ بِهِ قَبْلَ مَوْتِهِ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ
يَكُونُ عَلَيْهِمْ شَهِيدًا
“Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman
kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan
menjadi saksi terhadap mereka.” (QS. An Nisa’: 159)” (Shahih, HR.
Al-Bukhari no. 3264, 3/1272. Bab 50 Nuzul Isa bin Maryam ‘alaihissalam; Muslim
no. 155, 1/135 Bab 71 Nuzul Isa bin Maryam Hakiman bi Syari’ati Nabiyyina
Muhammad. Ini adalah lafadz Al-Bukhari).
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu ia mengatakan,
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
كَيْفَ أَنْتُمْ إِذَا
نَزَلَ بْنُ مَرْيَمَ فِيْكُمْ وَإِمَامُكُمْ مِنْكُمْ
“Bagaimana kalian bila turun putra Maryam di tengah-tengah
kalian dan imamnya dari kalian.” (HR. Al-Bukhari, Kitab Ahaditsul Anbiya` Bab
49 Nuzul Isa ibn Maryam no. 3449; Muslim Kitabul Iman 1/135 no. 390, Bab 71
Nuzul Isa bin Maryam Hakiman bi Syari’ati Nabiyyina Muhammad cet. Darul
Ma’rifah)
Dari Jabir bin ‘Abdillah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
لاَ تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ
أُمَّتِى يُقَاتِلُونَ عَلَى الْحَقِّ ظَاهِرِينَ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ –
قَالَ – فَيَنْزِلُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ -صلى الله عليه وسلم- فَيَقُولُ
أَمِيرُهُمْ تَعَالَ صَلِّ لَنَا. فَيَقُولُ لاَ. إِنَّ بَعْضَكُمْ عَلَى بَعْضٍ
أُمَرَاءُ. تَكْرِمَةَ اللَّهِ هَذِهِ الأُمَّةَ
“Akan senantiasa ada segolongan dari umatku yang berperang
memperjuangkan kebenaran dan meraih kemenangan hingga hari kiamat.” Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam pun mengatakan, “Kemudian Isa bin Maryam
turun ke muka bumi. Lalu pemimpin mereka-mereka tadi mengatakan pada Isa,
“Jadilah imam shalat bersama kami.” “Tidak. Sesungguhnya di antara kalian sudah
menjadi pemimpin bagi yang lain. Allah betul-betul telah memuliakan umat ini”,
jawab Isa.” (Shahih, HR. Muslim, 2/368 Bab 71 Nuzul Isa bin Maryam Hakiman bi
Syari’ati Nabiyyina Muhammad; Ibnu Hibban, no. 6819, 15/231, Bab Al-Bayan bi
Anna Imama Hadzihil Ummah ‘inda Nuzul ‘Isa bin Maryam Yakunu minhum duna an
yakuna ‘Isa Imamahm fi Dzalika Az-Zaman).
Dari Hudzaifah bin Usaid Al-Ghifari radhiyallahu ‘anhu, ia
berkata:
اطَّلَعَ النَّبِيُّ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْنَا وَنَحْنُ نَتَذَاكَرُ فَقَالَ: مَا
تَذَاكَرُوْنَ؟ قَالُوا: نَذْكُرُ السَّاعَةَ. قَالَ: إِنَّهَا لَنْ تَقُوْمَ
حَتَّى تَرَوْنَ قَبْلَهَا عَشْرَ آيَاتٍ؛ فَذَكَرَ الدُّخَانَ وَالدَّجَّالَ
وَالدَّابَّةَ وَطُلُوْعَ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا وَنُزُوْلَ عِيْسَى بْنِ
مَرْيَمَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ وَيَأَجُوْجَ وَمَأْجُوْجَ وَثَلاَثَةَ خُسُوْفٍ
خَسْفٌ بِالْمَشْرِقِ وَخَسْفٌ بِالْمَغْرِبِ وَخَسْفٌ بِجَزِيْرَةِ الْعَرَبِ
وَآخِرُ ذَلِكَ نَارٌ تَخْرُجُ مِنَ الْيَمَنِ تَطْرُدُ النَّاسَ إِلَى
مَحْشَرِهِمْ
Rasulullah melihat kami dalam keadaan kami sedang saling
mengingat, maka beliau mengatakan: “Sedang saling mengingatkan apa kalian?
Mereka menjawab bahwa kami sedang saling mengingat hari kiamat. Beliau
mengatakan: Kiamat tidak akan bangkit sehingga kalian melihat 10 tanda, lalu
beliau menyebut: Asap, dajjal, binatang, terbitnya matahari dari barat,
turunnya Isa bin Maryam, Ya`juj dan Ma`juj, 3 peristiwa tenggelamnya (suatu
daerah, -pent) ke dalam bumi, di daerah barat, di daerah timur, dan di jazirah
Arab, yang terakhir adalah api yang muncul dari negeri Yaman yang menggiring
manusia ke tempat berkumpulnya mereka.” (Shahih, HR. Muslim, Kitabul Fitan Wa
Asyrathus Sa’ah, Bab Fil Ayat Allati Takunu Qabla As-Sa’ah, 18/234 no. 7214.
Cet. Darul Ma’rifah. Hadits ini diriwayatkan pula oleh yang lain)
Atas dasar dalil-dalil yang ada maka kaum muslimin
bersepakat akan turunnya Nabi Isa ‘alaihissalam di akhir zaman, sebagaimana
keterangan para ulama berikut ini:
Ibnu ‘Athiyyah rahimahullahu mengatakan: “Umat telah
berijma’ atas apa yang terkandung dalam hadits yang mutawatir, bahwa Isa hidup
di langit dan bahwa ia akan turun di akhir zaman. Lalu ia akan membunuh babi
dan memecah salib, membunuh Dajjal, melimpahkan keadilan dan agama akan unggul
–yaitu agama Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam– dan beliau akan haji
dan tinggal di bumi selama 24 tahun, dan dikatakan pula selama 40 tahun.”
(Tafsir Al-Muharrar Al-Wajiz, 3/143).
As-Safarini rahimahullahu mengatakan: “Umat telah berijma’
akan turunnya Isa dan tidak ada yang menyelisihinya dari ahlu syariah (pengikut
syariah). Yang mengingkari hanyalah para filosof dan atheis, yang tidak
diperhitungkan penyelisihannya. Dan telah terdapat ijma’ pula bahwa ia turun
dan berhukum dengan syariat Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bukan
dengan syariat yang tersendiri saat turunnya.” (Lawami’ Al-Anwar, 2/94-95)
Di antara yang menukilkan ijma’ juga adalah Al-Munawi
rahimahullahu dalam kitabnya Faidhul Qadir. (Lihat Iqamatul Burhan)
Dengan ini, maka hal ini menjadi aqidah muslimin. Aqidah
Ahlus Sunnah wal Jamaah. Al-Azhim Abadi mengatakan: “Telah mutawatir berita
dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hal turunnya Isa bin Maryam
‘alaihissalam dari langit dengan jasadnya ke bumi saat mendekati terjadinya
kiamat. Dan ini adalah mazhab Ahlus Sunnah wal Jamaah.” (‘Aunul Ma’bud Syarh
Sunan Abi Dawud, 11/457).
Dan masih banyak sekali hadits-hadits yang membicarakan
mengenai hal ini, bahkan sampai derajat mutawatir (jalur yang sangat banyak).
Insya Allah akan dipaparkan lagi ketika penjelasan ciri-ciri Isa bin Maryam dan
misinya ketika turun kembali ke muka bumi.
Berita Turunnya Isa di Akhir Zaman Menjadi Konsensus Para
Ulama
Di samping beberapa ayat Al Qur’an dan hadits membenarkan
bahwa Isa bin Maryam akan turun di akhir zaman, turunnya beliau ke muka bumi
juga didasari pada ijma’ (konsensus atau kesepakatan) ulama. Yang menyelisihi
pendapat ini hanyalah orang yang “nyeleneh” perkataannya dan tidak perlu
dianggap.
As Safarini mengatakan, “Umat Islam telah sepakat bahwa Isa
betul-betul akan turun kembali dan tidak ada satu pun yang menyelisihi pendapat
ini. Yang mengingkari hal ini hanyalah para filosof dan kelompok yang
menyimpang. Mereka-mereka ini sebenarnya tidak perlu dianggap perkataannya.
Para ulama telah menyepakati hal ini dan mereka yakini bahwa Isa akan berhukum
dengan syariat Muhammad dan bukan membawa ajaran baru yang berdiri sendiri
ketika ia turun dari langit.”
Setelah pemaparan berbagai dalil tadi, maka hal ini
menunjukkan bahwa turunnya Nabi Isa ke muka bumi setelah sebelumnya diangkat ke
langit adalah suatu keniscayaan. Sehingga orang-orang yang menafikan dan tidak
meyakini hal ini sangat jauh dari kebenaran.
Demikian pembahasan kami dalam serial pertama. Insya Allah
dalam kesempatan berikutnya, kami akan mengangkat mengenai ciri-ciri Isa bin
Maryam dan misinya ketika turun di muka bumi.
Semoga Allah memudahkan hal ini. Semoga Allah memberikan
pemahaman dan keyakinan yang mantap untuk menyongsong hari kiamat yang semakin
dekat menghampiri kita.
Ciri-Ciri Nabi Isa ‘Alaihis Salam
Ciri-ciri ‘Isa bin Maryam telah disebutkan oleh Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits-hadits berikut ini.
Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
رَأَيْتُ عِيسَى وَمُوسَى
وَإِبْرَاهِيمَ ، فَأَمَّا عِيسَى فَأَحْمَرُ جَعْدٌ عَرِيضُ الصَّدْرِ ، وَأَمَّا
مُوسَى فَآدَمُ جَسِيمٌ سَبْطٌ كَأَنَّهُ مِنْ رِجَالِ الزُّطِّ
“(Saat aku diisra’kan), aku melihat ‘Isa dan Musa serta
Ibrahim ‘alahimis salam. Adapun ‘Isa, dia adalah laki-laki yang kulitnya
kemerahan, tegap dan dadanya bidang sedangkan Musa adalah orang yang kurus
(tinggi) seperti kebanyakan laki-laki dari Sudan (Afrika)“. (HR. Bukhari no.
3438)
Dari Abu Hurairah, ia berkata, Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
لَيْسَ بَيْنِى وَبَيْنَهُ
نَبِىٌّ – يَعْنِى عِيسَى – وَإِنَّهُ نَازِلٌ فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَاعْرِفُوهُ
رَجُلٌ مَرْبُوعٌ إِلَى الْحُمْرَةِ وَالْبَيَاضِ بَيْنَ مُمَصَّرَتَيْنِ كَأَنَّ
رَأْسَهُ يَقْطُرُ وَإِنْ لَمْ يُصِبْهُ بَلَلٌ فَيُقَاتِلُ النَّاسَ عَلَى
الإِسْلاَمِ فَيَدُقُّ الصَّلِيبَ وَيَقْتُلُ الْخِنْزِيرَ وَيَضَعُ الْجِزْيَةَ
وَيُهْلِكُ اللَّهُ فِى زَمَانِهِ الْمِلَلَ كُلَّهَا إِلاَّ الإِسْلاَمَ
وَيُهْلِكُ الْمَسِيحَ الدَّجَّالَ فَيَمْكُثُ فِى الأَرْضِ أَرْبَعِينَ سَنَةً
ثُمَّ يُتَوَفَّى فَيُصَلِّى عَلَيْهِ الْمُسْلِمُونَ
“Tidak ada nabi (yang hidup) antara masaku dan ‘Isa.
Sungguh, kelak ia akan turun, jika kalian melihatnya maka kenalilah. Ia adalah
seorang laki-laki yang sedang (tidak tinggi dan tidak terlalu pendek), berkulit
merah keputih-putihan, beliau memakai di antara dua kain berwarna sedikit
kuning. Seakan rambut kepala beliau menetes meski tidak basah. Beliau akan
memerangi manusia hingga mereka masuk ke dalam Islam, beliau akan menghancurkan
salib, membunuh babi dan menghapus jizyah (upeti). Pada masa beliau, Allah akan
membinasakan semua agama selain Islam, Isa akan membunuh Dajjal, dan beliau
akan tinggal di muka bumi selama empat puluh tahun. Setelah itu ia meninggal
dan kaum muslimin menshalatinya.” (HR. Abu Daud no. 4324 dan Ahmad 2/437.
Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Dari Jabir bin ‘Abdillah, ia berkata, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda,
عُرِضَ عَلَىَّ
الأَنْبِيَاءُ فَإِذَا مُوسَى ضَرْبٌ مِنَ الرِّجَالِ كَأَنَّهُ مِنْ رِجَالِ
شَنُوءَةَ وَرَأَيْتُ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ – عَلَيْهِ السَّلاَمُ – فَإِذَا
أَقْرَبُ مَنْ رَأَيْتُ بِهِ شَبَهًا عُرْوَةُ بْنُ مَسْعُودٍ وَرَأَيْتُ
إِبْرَاهِيمَ صَلَوَاتُ اللَّهِ عَلَيْهِ فَإِذَا أَقْرَبُ مَنْ رَأَيْتُ بِهِ
شَبَهًا صَاحِبُكُمْ – يَعْنِى نَفْسَهُ – وَرَأَيْتُ جِبْرِيلَ – عَلَيْهِ
السَّلاَمُ – فَإِذَا أَقْرَبُ مَنْ رَأَيْتُ بِهِ شَبَهًا دِحْيَةُ ». وَفِى
رِوَايَةِ ابْنِ رُمْحٍ « دِحْيَةُ بْنُ خَلِيفَةَ
“Ditampakkan kepadaku para nabi, ternyata Musa adalah salah
satu jenis laki-laki seperti laki-laki bani Syanu’ah. Aku melihat Isa bin
Maryam ‘alaihis salam, ternyata beliau mirip dengan orang yang telah aku lihat
memiliki kemiripan dengannya, yaitu ‘Urwah bin Mas’ud. Aku pun melihat Ibrahim
‘alaihis salam, ternyata dia mirip dengan orang yang aku lihat memiliki
kemiripan dengannya, yaitu sahabat kalian (maksudnya beliau sendiri). Dan aku
melihat Jibril Alaihissalam, ternyata dia mirip dengan orang yang pernah aku
lihat memiliki kemiripan dengannya, yaitu Dihyah.” Dalam riwayat Ibnu Rumh disebut,
“Dihyah bin Khalifah.” (HR. Muslim no. 167)
Kapan Nabi Isa Turun ke Muka Bumi?
Nabi Isa turun di saat kaum muslimin akan memerangi Dajjal
di saat shalat Shubuh.
Dari Abu Umamah Al Bahili, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
وَإِمَامُهُمْ رَجُلٌ
صَالِحٌ فَبَيْنَمَا إِمَامُهُمْ قَدْ تَقَدَّمَ يُصَلِّى بِهِمُ الصُّبْحَ إِذْ
نَزَلَ عَلَيْهِمْ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ الصُّبْحَ فَرَجَعَ ذَلِكَ الإِمَامُ
يَنْكُصُ يَمْشِى الْقَهْقَرَى لِيَتَقَدَّمَ عِيسَى يُصَلِّى بِالنَّاسِ فَيَضَعُ
عِيسَى يَدَهُ بَيْنَ كَتِفَيْهِ ثُمَّ يَقُولُ لَهُ تَقَدَّمْ فَصَلِّ فَإِنَّهَا
لَكَ أُقِيمَتْ. فَيُصَلِّى بِهِمْ إِمَامُهُمْ فَإِذَا انْصَرَفَ قَالَ عِيسَى
عَلَيْهِ السَّلاَمُ افْتَحُوا الْبَابَ.
“Imam mereka adalah seorang laki-laki yang shalih. Ketika
pemimpin mereka hendak maju ke depan untuk mengimami dalam shalat subuh,
tiba-tiba turunlah Isa bin Maryam, maka mundurlah imam mereka ke belakang
supaya Isa maju untuk mengimami shalat. Isa lalu meletakkan tangannya di antara
dua bahunya (pemimpin mereka) sambil berkata, ‘Majulah engkau dan pimpinlah
shalat, karena sesungguhnya ia ditegakkan untuk kalian.’ Akhirnya pemimpin
mereka pun mengimami mereka shalat, dan ketika shalat telah usai, Isa berkata,
‘Bukalah pintu.’ (HR. Ibnu Majah no. 4067. Syaikh Al Albani dalam Shahih Al
Jaami’ Ash Shogir no. 13833 mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
فَبَيْنَمَا هُمْ
يُعِدُّونَ لِلْقِتَالِ يُسَوُّونَ الصُّفُوفَ إِذْ أُقِيمَتِ الصَّلاَةُ
فَيَنْزِلُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ فَأَمَّهُمْ
“Dan ketika mereka sedang mempersiapkan peperangan dan
sedang merapikan barisan, tiba-tiba datanglah waktu shalat, dan turunlah Nabi
Isa bin Maryam, lalu ia mengimami mereka.” (HR. Muslim no. 2897). Namun bukan
yang dimaksudkan dalam hadits ini bahwasanya Isa menjadi imam shalat.
Disebutkan dalam hadits lainnya, dari Jabir bin ‘Abdillah, Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ
أُمَّتِى يُقَاتِلُونَ عَلَى الْحَقِّ ظَاهِرِينَ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ –
قَالَ – فَيَنْزِلُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ -صلى الله عليه وسلم- فَيَقُولُ
أَمِيرُهُمْ تَعَالَ صَلِّ لَنَا. فَيَقُولُ لاَ. إِنَّ بَعْضَكُمْ عَلَى بَعْضٍ
أُمَرَاءُ. تَكْرِمَةَ اللَّهِ هَذِهِ الأُمَّةَ
“Akan senantiasa ada segolongan dari umatku yang berperang
memperjuangkan kebenaran dan meraih kemenangan hingga hari kiamat.” Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam pun mengatakan, “Kemudia Isa bin Maryam turun ke
muka bumi. Lalu pemimpin mereka-mereka tadi mengatakan pada Isa, “Jadilah imam
shalat bersama kami.” “Tidak. Sesungguhnya di antara kalian sudah menjadi
pemimpin bagi yang lain. Allah betul-betul telah memuliakan umat ini”, jawab
Isa.” (HR. Muslim no. 156)
Apakah Nabi Isa akan Membawa Syariat Baru?
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
كَيْفَ أَنْتُمْ إِذَا
نَزَلَ فِيكُمُ ابْنُ مَرْيَمَ فَأَمَّكُمْ مِنْكُمْ.
فَقُلْتُ لاِبْنِ أَبِى ذِئْبٍ إِنَّ
الأَوْزَاعِىَّ حَدَّثَنَا عَنِ الزُّهْرِىِّ عَنْ نَافِعٍ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ
« وَإِمَامُكُمْ مِنْكُمْ ». قَالَ ابْنُ أَبِى ذِئْبٍ تَدْرِى مَا أَمَّكُمْ
مِنْكُمْ قُلْتُ تُخْبِرُنِى. قَالَ فَأَمَّكُمْ بِكِتَابِ رَبِّكُمْ تَبَارَكَ
وَتَعَالَى وَسُنَّةِ نَبِيِّكُمْ -صلى الله عليه وسلم
“Bagaimana keadaan kalian apabila Isa putera Maryam turun
pada kalian dan menjadi pemimpin kalian?” Lalu aku berkata kepada Ibnu Abu
Dzi’b bahwa al-Auza’i telah menceritakan kepada kami, dari az-Zuhri dari Nafi’
dari Abu Hurairah, “Pemimpin kalian dalah dari kalian.” Ibnu Abu Dzi’b berkata,
“Apakah kamu tahu sesuatu apa (yang dijadikan dasar) memimpin kalian?” Aku
balik bertanya, “Apakah kamu akan mengabarkannya kepadaku?” Ibnu Abu Dzi’b
berkata, “Dia akan memimpin kalian berdasarkan Kitabullah dan Sunnah Nabi
Kalian shallallahu ‘alaihi wa sallam’. (HR. Muslim no. 155)
Hadits ini menunjukkan bahwa ketika Isa bin Maryam turun,
beliau akan mengikuti ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Jadi sama
sekali Isa tidak membawa syari’at baru. Beliau akan berhukum dengan Al Qur’an
dan bukan dengan Injil. Karena Al Qur’an sudah menghapuskan syariat Nabi
sebelumnya.
Sanggahan bagi Segolongan Orang yang Tidak Mengakui
Turunnya Nabi Isa
Orang-orang yang sesat dan mengagungkan logika (yang
dangkal) kadang menggunakan argumen-argumen yang rapuh untuk menyanggah
keyakinan bahwa Isa bin Maryam akan turun di akhir zaman. Di antara
alasan mereka menolak keyakinan ini adalah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
menyatakan bahwa tidak ada nabi lagi sesudah beliau. Dengan pernyataan semacam
ini (yang asalnya dari dalil Qur’an dan hadits), mereka pun menyanggah
dalil-dalil yang menyatakan bahwa Isa bin Maryam akan turun di akhir zaman.
Berikut sanggahan dari Al Qodhi yang dinukil dari Imam An
Nawawi rahimahullah.
Al Qodhi mengatakan, “Sebagian Mu’tazilah, Jahmiyah dan yang
sepaham dengan mereka mengingkari turunnya Nabi Isa ‘alaihis salam. Mereka
mengklaim bahwa hadits tersebut tertolak dengan firman Allah Ta’ala bahwa Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallamadalah penutup para nabi. Mereka juga beralasan
dengan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Tidak ada nabi lagi
sesudahku”. Mereka beralasan lagi dengan ijma’ (kesepakatan) kaum muslimin
bahwa tidak ada nabi lagi sesudah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan
syari’at Muhammad itulah yang berlaku selamanya hingga akhir zaman, sehingga
tidak mungkin dihapus. Sunguh ini adalah alasan yang sungguh rapuh. Perlu
diketahui bahwa yang dimaksud turunnya Isa ‘alaihis salam bukanlah beliau turun
lagi sebagai Nabi yang membawa syari’at baru dan menghapus syari’at Islam.
Tidak ada satu pun hadits dan dalil lainnya yang menyatakan semacam ini. Bahkan
hadits-hadits yang membicarakan turunnya Isa adalah benar.” An Nawawi lantas
mengatakan, “Sebagaimana telah disebutkan dalam kitab Al Iman dan selainnya
bahwa Isa akan turun sebagai hakim yang adil dan akan berhukum dengan syari’at
kita (syari’at Islam). Beliau akan menghidupkan kembali syariat Islam yang
sudah ditinggalkan.”
Tempat Turunnya Nabi Isa ‘alaihis salam
Dari An Nawwas bin Sam’an berkata, “Pada suatu pagi,
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam menyebut Dajjal, beliau melirihkan
suara dan mengeraskannya hingga kami mengiranya berada di sekelompok pohon
kurma. …
فَبَيْنَمَا هُوَ كَذَلِكَ
إِذْ بَعَثَ اللَّهُ الْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ فَيَنْزِلُ عِنْدَ الْمَنَارَةِ
الْبَيْضَاءِ شَرْقِىَّ دِمَشْقَ بَيْنَ مَهْرُودَتَيْنِ وَاضِعًا كَفَّيْهِ عَلَى
أَجْنِحَةِ مَلَكَيْنِ إِذَا طَأْطَأَ رَأَسَهُ قَطَرَ وَإِذَا رَفَعَهُ تَحَدَّرَ
مِنْهُ جُمَانٌ كَاللُّؤْلُؤِ فَلاَ يَحِلُّ لِكَافِرٍ يَجِدُ رِيحَ نَفَسِهِ
إِلاَّ مَاتَ وَنَفَسُهُ يَنْتَهِى حَيْثُ يَنْتَهِى طَرْفُهُ فَيَطْلُبُهُ حَتَّى
يُدْرِكَهُ بِبَابِ لُدٍّ فَيَقْتُلُهُ ثُمَّ يَأْتِى عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ
قَوْمٌ قَدْ عَصَمَهُمُ اللَّهُ مِنْهُ فَيَمْسَحُ عَنْ وُجُوهِهِمْ
وَيُحَدِّثُهُمْ بِدَرَجَاتِهِمْ فِى الْجَنَّةِ
“Saat Dajjal seperti itu, tiba-tiba ‘Isa putra Maryam turun
di sebelah timur Damaskus di menara putih dengan mengenakan dua baju (yang
dicelup wars dan za’faran) seraya meletakkan kedua tangannya di atas sayap dua
malaikat, bila ia menundukkan kepala, air pun menetas. Bila ia mengangkat
kepala, air pun bercucuran seperti mutiara. Tidaklah orang kafir mencium bau
dirinya melainkan ia akan mati. Sungguh bau nafasnya sejauh mata memandang. Isa
mencari Dajjal hingga menemuinya di pintu Ludd lalu membunuhnya. Setelah itu
Isa bin Maryam mendatangi suatu kaum yang dijaga oleh Allah dari Dajjal. Ia
mengusap wajah-wajah mereka dan menceritakan tingkatan-tingkatan mereka di surga.
… (HR. Muslim no. 2937)
Yang dimaksud menara putih sebagaimana diterangkan oleh Ibnu
Katsir rahimahullah. Beliau berkata, “Aku telah melihat di beberapa kitab bahwa
sebenarnya turun Isa bin Maryam adalah di menara putih yang terletak di sebelah
timur Jaami’ Damaskus. Inilah riwayat yang benar dan lebih kuat. Adapun riwayat
yang menyatakan bahwasanya Isa turun di menara putih di sebelah timur Damaskus,
maka itu hanya ungkapan perowi saja dari apa yang ia pahami. Yang benar, di
Damaskus tidak ada menara yang dikatakan di sebelah timurnya. Yang ada hanyalah
menara yang ada di sebelah timur Jaami’ Al Umawi. Inilah penyebutan yang lebih
tepat. Karena ketika Nabi Isa turun, maka akan ditegakkan shalat.”
Berapa Lama Nabi Isa ‘alaihis salam Tinggal di Muka Bumi?
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, ia berkata bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
فَيَبْعَثُ اللَّهُ عِيسَى
ابْنَ مَرْيَمَ كَأَنَّهُ عُرْوَةُ بْنُ مَسْعُودٍ فَيَطْلُبُهُ فَيُهْلِكُهُ
ثُمَّ يَمْكُثُ النَّاسُ سَبْعَ سِنِينَ لَيْسَ بَيْنَ اثْنَيْنِ عَدَاوَةٌ ثُمَّ
يُرْسِلُ اللَّهُ رِيحًا بَارِدَةً مِنْ قِبَلِ الشَّأْمِ فَلاَ يَبْقَى عَلَى
وَجْهِ الأَرْضِ أَحَدٌ فِى قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ خَيْرٍ أَوْ إِيمَانٍ
إِلاَّ قَبَضَتْهُ
“Lalu Allah mengutus Isa bin Maryam seperti Urwah bin Mas’ud,
ia mencari Dajjal dan membunuhnya. Setelah itu selama tujuh tahun, manusia
tinggal dan tidak ada permusuhan di antara dua orang pun. Kemudian Allah
mengirim angin sejuk dari arah Syam lalu tidak tersisa seorang yang dihatinya
ada kebaikan atau keimanan seberat biji sawi pun yang tersisa kecuali mencabut
nyawanya” (HR. Muslim no. 2940)
Sedangkan dalam riwayat Abu Daud yang telah disebutkan,
“Pada masa beliau, Allah akan membinasakan semua agama selain Islam, Isa akan
membunuh Dajjal, dan beliau akan tinggal di muka bumi selama empat puluh tahun.
Setelah itu ia meninggal dan kaum muslimin menshalatinya.” (HR. Abu Daud no.
4324 dan Ahmad 2/437. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Dalam riwayat Ahmad, dari ‘Aisyah, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنْ يَخْرُجِ الدَّجَّالُ
وَأَنَا حَىٌّ كَفَيْتُكُمُوهُ وَإِنْ يَخْرُجِ الدَّجَّالُ بَعْدِى فَإِنَّ
رَبَّكُمْ عَزَّ وَجَلَّ لَيْسَ بِأَعْوَرَ إِنَّهُ يَخْرُجُ فِى يَهُودِيَّةِ
أَصْبَهَانَ حَتَّى يَأْتِىَ الْمَدِينَةَ فَيَنْزِلَ نَاحِيَتَهَا وَلَهَا
يَوْمَئِذٍ سَبْعَةُ أَبْوَابٍ عَلَى كُلِّ نَقْبٍ مِنْهَا مَلَكَانِ فَيَخْرُجَ
إِلَيْهِ شِرَارُ أَهْلِهَا حَتَّى الشَّامِ مَدِينَةٍ بِفِلَسْطِينَ بِبَابِ
لُدٍّ – وَقَالَ أَبُو دَاوُدَ مَرَّةً حَتَّى يَأْتِىَ فِلَسْطِينَ بَابَ لُدٍّ –
فَيَنْزِلَ عِيسَى عَلَيْهِ السَّلاَمُ فَيَقْتُلَهُ ثُمَّ يَمْكُثَ عِيسَى
عَلَيْهِ السَّلاَمُ فِى الأَرْضِ أَرْبَعِينَ سَنَةً إِمَاماً عَدْلاً وَحَكَماً
مُقْسِطاً
Jika Dajjal telah keluar dan saya masih hidup maka saya akan
membela (menjaga) kalian, namun Dajjal keluar sesudahku. Sesungguhnya Rabb
kalian ‘azza wajalla tidaklah buta sebelah (bermata satu) dan Dajjal akan
keluar di Yahudi Ashbahan hingga ia datang ke Madinah dan turun di tepinya yang
mana Madinah pada waktu itu memiliki tujuh pintu. Pada setiap pintu terdapat
malaikat yang menjaga, lalu akan keluar (menuju) kepada Dajjal sejelek-jelek
penduduk madinah darinya hingga ke Syam tepat di kota palestina di pintu Lud.”
Sesekali Abu Daud berkata, “Hingga Dajjal datang (tiba) di palestina di pintu Lud,
lalu Isa ‘alaihis salam turun dan membunuhnya, kemudian Isa ‘alaihis salam
tinggal di bumi selama empat puluh tahun dan menjadi imam yang adil dan hakim
yang adil.” (HR. Ahmad, 6/75. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa
sanadnya hasan)
Dalam riwayat pertama dan lainnya seolah-olah bertentangan.
Pada hadits pertama dikatakan bahwa Nabi Isa tinggal di muka bumi selama 7
tahun (namun tidak secara tegas) dan hadits kedua dikatakan 40 tahun.
Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, “Disebutkan dalam hadits
bahwa Nabi ‘Isa tinggal di muka bumi selama 40 tahun. Namun dalam Shahih Muslim
disebutkan dari ‘Abdullah bin ‘Umar bahwa beliau menetap selama 7 tahun.
Seolah-olah di sini ada yang rancu. Maka kita bisa maknakan bahwa maksud beliau
tinggal di muka bumi selama tujuh tahun adalah waktu tinggal setelah beliau
turun ke muka bumi (sebelumnya diangkat ke langit). Sedangkan sisanya adalah
waktu beliau menetap di muka bumi sebelum diangkat ke langit. Oleh karena itu
dari sini kita dapat mengatakan bahwa umur Nabi ‘Isa adalah 33 tahun (sebelum
beliau diangkat ke langit), inilah yang masyhur.”
Namun apa yang dijelaskan oleh Ibnu Katsir dengan jalan
mengkompromikan riwayat yang ada disanggah oleh As Safarini. As Safarini
menjelaskan, “Hadits ‘Aisyah yang dikeluarkan oleh Imam Ahmad dan lainnya yang
menyatakan, “Isa akan membunuh Dajjal, lalu akan tinggal di muka bumi selama 40
tahun”, hadits tersebut sama sekali tidak bermasalah. Al Baihaqi pun berpegang
dengan riwayat yang menyatakan bahwa Isa akan tinggal di muka bumi selama 40
tahun. Sebagaimana pula dinukil dari As Suyuthi, beliau pun menguatkan salah
satu pendapat (dan bukan lewat jalan kompromi). Karena jika ada tambahan
penjelasan dari perowi yang tsiqoh (ziyadah tsiqoh) tentu saja bisa dijadikan
argumen. Mereka yang menyatakan bahwa setelah Isa turun akan tinggal selama 40
tahun berpegang dengan riwayat yang banyak, sehingga mereka mendahulukannya
dari riwayat yang dibilang sedikit karena adanya tambahan yakin di dalamnya.
Hadits yang menyatakan bahwa Isa tinggal selama 40 tahun itulah hadits mutsbit
(yang menyatakan secara tegas), tentu saja ini yang mesti didahulukan.”
Dari sini pendapat yang lebih tepat adalah riwayat yang
menyatakan bahwa setelah Isa turun ia akan tinggal di muka bumi selama 40 tahun
karena riwayat ini yang lebih banyak sebagaimana diisyaratkan tadi oleh As
Safarini. Namun boleh jadi 40 tahun seakan-akan dirasakan begitu cepat seperti
tujuh tahun.
Misi Isa bin Maryam Lainnya, Memusnahkan Ya’juj dan
Ma’juj
Sebagaimana nanti dijelaskan tersendiri bahwa di antara misi
Nabi Isa ‘alaihis salam ketika turun di muka bumi adalah memusnahkan Ya’juj dan
Ma’juj. Beliau bersama sahabatnya akan memusnahkan Ya’juj dan Ma’juj, kaum yang
jumlahnya amat banyak dan terkenal amat rakus. Disebutkan dalam hadits Nawwas
bin Sam’an yang amat panjang, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
وَيَبْعَثُ اللَّهُ يَأْجُوجَ
وَمَأْجُوجَ وَهُمْ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُونَ فَيَمُرُّ أَوَائِلُهُمْ عَلَى
بُحَيْرَةِ طَبَرِيَّةَ فَيَشْرَبُونَ مَا فِيهَا وَيَمُرُّ آخِرُهُمْ
فَيَقُولُونَ لَقَدْ كَانَ بِهَذِهِ مَرَّةً مَاءٌ. وَيُحْصَرُ نَبِىُّ اللَّهُ
عِيسَى وَأَصْحَابُهُ حَتَّى يَكُونَ رَأْسُ الثَّوْرِ لأَحَدِهِمْ خَيْرًا مِنْ
مِائَةِ دِينَارٍ لأَحَدِكُمُ الْيَوْمَ فَيَرْغَبُ نَبِىُّ اللَّهِ عِيسَى
وَأَصْحَابُهُ فَيُرْسِلُ اللَّهُ عَلَيْهُمُ النَّغَفَ فِى رِقَابِهِمْ
فَيُصْبِحُونَ فَرْسَى كَمَوْتِ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ ثُمَّ يَهْبِطُ نَبِىُّ اللَّهِ
عِيسَى وَأَصْحَابُهُ إِلَى الأَرْضِ فَلاَ يَجِدُونَ فِى الأَرْضِ مَوْضِعَ
شِبْرٍ إِلاَّ مَلأَهُ زَهَمُهُمْ وَنَتْنُهُمْ فَيَرْغَبُ نَبِىُّ اللَّهِ عِيسَى
وَأَصْحَابُهُ إِلَى اللَّهِ فَيُرْسِلُ اللَّهُ طَيْرًا كَأَعْنَاقِ الْبُخْتِ
فَتَحْمِلُهُمْ فَتَطْرَحُهُمْ حَيْثُ شَاءَ اللَّهُ ثُمَّ يُرْسِلُ اللَّهُ
مَطَرًا لاَ يَكُنُّ مِنْهُ بَيْتُ مَدَرٍ وَلاَ وَبَرٍ فَيَغْسِلُ الأَرْضَ
حَتَّى يَتْرُكَهَا كَالزَّلَفَةِ ثُمَّ يُقَالُ لِلأَرْضِ أَنْبِتِى ثَمَرَتَكِ
وَرُدِّى بَرَكَتَكِ.
فَيَوْمَئِذٍ تَأْكُلُ
الْعِصَابَةُ مِنَ الرُّمَّانَةِ وَيَسْتَظِلُّونَ بِقِحْفِهَا وَيُبَارَكُ فِى
الرِّسْلِ حَتَّى أَنَّ اللِّقْحَةَ مِنَ الإِبِلِ لَتَكْفِى الْفِئَامَ مِنَ
النَّاسِ وَاللِّقْحَةَ مِنَ الْبَقَرِ لَتَكْفِى الْقَبِيلَةَ مِنَ النَّاسِ
وَاللِّقْحَةَ مِنَ الْغَنَمِ لَتَكْفِى الْفَخِذَ مِنَ النَّاسِ فَبَيْنَمَا هُمْ
كَذَلِكَ إِذْ بَعَثَ اللَّهُ رِيحًا طَيِّبَةً فَتَأْخُذُهُمْ تَحْتَ آبَاطِهِمْ
فَتَقْبِضُ رُوحَ كُلِّ مُؤْمِنٍ وَكُلِّ مُسْلِمٍ وَيَبْقَى شِرَارُ النَّاسِ
يَتَهَارَجُونَ فِيهَا تَهَارُجَ الْحُمُرِ فَعَلَيْهِمْ تَقُومُ السَّاعَةُ
“Allah mengirim Ya’juj dan Ma’juj, ‘Dari segala penjuru
mereka datang dengan cepat.’ (Al Anbiyaa`: 96) Lalu yang terdepan melintasi
danau Thabari dan minum kemudian yang belakang melintasi, mereka berkata: ‘Tadi
disini ada airnya.’ nabi Allah Isa dan para sahabatnya dikepung hingga kepala
kerbau milik salah seorang dari mereka lebih baik dari seratus dinar milik
salah seorang dari kalian saat ini, lalu nabi Allah Isa dan para sahabatnya
menginginkan Allah mengirimkan cacing di leher mereka lalu mereka mati seperti
matinya satu jiwa, lalu ‘Isa dan para sahabatnya datang, tidak ada satu
sejengkal tempat pun melainkan telah dipenuhi oleh bangkai dan bau busuk darah
mereka. Lalu Isa dan para sahabatnya berdoa kepada Allah lalu Allah mengirim
burung seperti leher unta. Burung itu membawa mereka dan melemparkan mereka
seperti yang dikehendaki Allah, lalu Allah mengirim hujan kepada mereka, tidak
ada rumah dari bulu atau rumah dari tanah yang menghalangi turunnya hujan,
hujan itu membasahi bumi hingga dan meninggalkan genangan dimana-mana. Allah
memberkahi kesuburannya hingga hingga sekelompok manusia cukup dengan unta
perahan, satu kabilah cukup dengan sapi perahan dan beberapa kerabat
mencukupkan diri dengan kambing perahan. Saat mereka seperti itu, tiba-tiba
Allah mengirim angin sepoi-sepoi lalu mencabut nyawa setiap orang mu`min dan
muslim di bawah ketiak mereka, dan orang-orang yang tersisa adalah
manusia-manusia buruk, mereka melakukan hubungan badan secara tenang-terangan
seperti keledai kawin. Maka atas mereka itulah kiamat terjadi.” (HR. Muslim no.
2937)
Intinya, misi Isa bin Maryam ketika turun ke muka bumi
sebagaimana diterangkan dalam berbagai hadits adalah:
(1) membunuh Dajjal,
(2) menghancurkan salib-salib,
(3) membunuh babi,
(4) menghapuskan jizyah atau upeti (cuma ada satu pilihan
yaitu masuk Islam),
(5) menghancurkan agama selain Islam dan yang tersisa di
muka bumi hanyalah Islam,
(6) memusnahkan Ya’juj dan Ma’juj, serta
(7) menjadi imam dan hakim yang adil dengan menegakkan
syari’at Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Lima Hikmah Turunnya Nabi Isa di Akhir Zaman
Pertama: Sebagai bantahan bagi Yahudi yang
mengklaim bahwa mereka telah membunuh Isa bin Maryam. Sungguh Allah akan
mengungkap kedustaan mereka. Isa nantinya yang akan membunuh mereka dan
membunuh pemimpin mereka, yaitu Dajjal.
Kedua: Isa bin Maryam telah menemukan dalam
Injil mengenai keutamaan umat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam
sebagaimana disebutkan dalam firman Allah,
وَمَثَلُهُمْ فِي الْإِنْجِيلِ
كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْأَهُ فَآزَرَهُ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوَى عَلَى سُوقِهِ
“Dan sifat-sifat mereka (para sahabat Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam) dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan
tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia
dan tegak lurus di atas pokoknya” (QS. Al Fath: 29).
Dari sini, Nabi Isa memohon kepada Allah agar menjadi bagian
dari mereka (para sahabat). Allah pun mengabulkan do’anya. Allah membiarkan
beliau hidup hingga akhir zaman. Beliau pun akan menjadi pengikut Muhammad
shallallahu ‘alaihi wa sallam.Ketika Dajjal muncul, beliau pun yang
menumpasnya.
Ketiga: Turunnya Isa dari langit semakin
dekat dengan ajal beliau. Beliau pun akan dimakamkan di muka bumi. Oleh karena
itu, ini menunjukkan bahwa tidak ada makhluk yang terbuat dari tanah yang mati
di tempat lain selain bumi.
Keempat: Turunnya Nabi Isa juga adalah untuk
membungkam Nashoro. Sungguh Allah akan membinasakan berbagai agama di masa Isa
turun kecuali satu agama saja yang tersisa yaitu Islam. Isa pun akan
menghancurkan salib-salib, membunuh babi dan menghapuskan jizyah (artinya tidak
ada pilihan jizyah, yang ada hanyalah pilihan untuk masuk Islam).
Kelima: Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
pernah bersabda,
أَنَا أَوْلَى النَّاسِ
بِعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ ، وَالأَنْبِيَاءُ إِخْوَةٌ
لِعَلاَّتٍ ، أُمَّهَاتُهُمْ شَتَّى ، وَدِينُهُمْ وَاحِدٌ
“Aku orang yang paling dekat dengan ‘Isa bin Maryam ‘alaihis
salam di dunia dan akhirat, dan para Nabi adalah bersaudara (dari keturunan)
satu ayah dengan ibu yang berbeda, sedangkan agama mereka satu” (HR. Bukhari
no. 3443 dan Muslim no. 2365, dari Abu Hurairah).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah yang
terspesial dan yang paling dekat dengan beliau. Isa bin Maryam sendiri telah
memberi kabar gembira bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam akan
datang setelah beliau. Beliau pun mengajak umatnya untuk membenarkan dan
beriman terhadap hal itu. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,
وَإِذْ قَالَ عِيسَى ابْنُ
مَرْيَمَ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ مُصَدِّقًا
لِمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ وَمُبَشِّرًا بِرَسُولٍ يَأْتِي مِنْ
بَعْدِي اسْمُهُ أَحْمَدُ
“Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: “Hai Bani
Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab
sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang
Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad).” (QS. Ash
Shaff: 6)
Segala puji bagi Allah, selesai sudah pembahasan kami
tentang turunnya Isa di akhir zaman.
Segala puji bagi Allah atas segala nikmat-Nya segala
kebaikan menjadi sempurna.
Terima kasih telah membaca artikel kami yang berjudul: Nubuwah Rosululloh SAW Tentang Turunnya Nabi Isa As, jangan lupa + IKUTI website kami dan silahkan bagikan artikel ini jika menurut Anda bermanfaat. Simak artikel kami lainnya di Google News.
Dukung kami dengan memilih salah satu metode donasi di bawah ini:
Gabung dalam percakapan