Biografi Sunan Ampel (Raden Ali Rahmatullah)
Biografi dan Kisah Sunan Ampel atau Sayyid Ali Rahmatullah (Raden Rahmat)
Biografi Sunan Ampel
Nama | : Sayyid Ali Rahmatullah (Raden Rahmat) |
---|---|
Lahir | : Tahun 1401 Masehi |
Nama Ayah | : Maulana Malik Ibrahim (Sunan Gresik) |
Nama Ibu | : Dewi Chandrawulan |
Wafat | : Tahun 1478 Masehi |
Latar Belakang Sunan Ampel
Sunan Ampel dilahirkan di negeri Champa (Sepanjang pantai
Vietnam). Negeri Champa diketahui berdiri pada tahun 192 Masehi. Sampai
sekarang masih ada komunitas masyarakat Champa di Vietnam, Thailand, Kamboja,
Malaysia dan Pulau Hainan (Tiongkok). Ayah Sunan Ampel merupakan Sunan Gresik
yaitu keturunan Syekh Jamalluddin Jumadil Kubra atau seorang Ahlussunnah
bermazhab syafi’i. Syekh Jamalluddin merupakan ulama yang berasal dari
Samarqand, Uzbekistan. Samarqand merupakan daerah dilahirkannya Ulama-Ulama
besar. Salah satunya adalah Imam Bukhari yang dikenal sebagai pewaris hadist
yang shahih.
Kisah Perjuangan Sunan Ampel
Pada suatu waktu, Kerajaan Majapahit digeluti oleh masa yang
suram karena banyak adipati dan bangsawan yang berpesta wanita dan berjudi.
Prabu Brawijawa sebagai raja merasa sedih mengetahui keadaan kerajaan kacau
seperti itu. Lalu istri Prabu mengusulkan mendatangkan seseorang yang mampu mengatasi
masalah-masalah seperti itu, yaitu keponakannya sendiri Sayyid Ali Rahmatullah.
Akhirnya raja menyetujui mendatangkan keponakan istrinya tersebut.
Setelah Majapahit mengirim utusan untuk menjemput Sayyid Ali
Rahmatullah, tibalah Sayyid bersama ayah dan kakaknya di tanah Jawa. Namun
mereka berpisah selama diperjalanan. Ayah dan kakaknya berhenti di daerah Tuban
untuk beristirahat dan berniat berdakwah didaerah tersebut. Kemudian Sayyid
tetap melanjutkan perjalanan dan akhirnya tiba di Majapahit. Sambutan yang
hangat dari Prabu Brawijaya menghampiri Sayyid. Setelah Sayyid melepas lelah,
Prabu menjelaskan sebab Sayyid dipanggil ke Majapahit. Kemudian Sayyid memahami
dan sanggup menjalankan tugas dari Prabu Brawijaya. Setelah menerima tugas dari
Prabu, Sayyid diberi sebuah tempat untuk mendidik bangsawan dan adipati.
Kemudian Sayyid dijodohkan dengan putri Prabu yaitu Dewi Condrowati. Sehingga
Sayyid Ali menjadi pangeran kerajaan Majapahit karena menjadi menantu Prabu
Brawijaya. Karena dalam keluarga kerajaan Majapahit menyebut pangeran dengan
sebutan “Raden”, maka Sayyid Ali Rahmatullah dikenal dengan Raden Rahmat.Raden
Rahmat segera mendidik dan menyadarkan para bangsawan dan adipati menuju ke
jalan yang benar. Setelah berbagai cara dilakukan, akhirnya Raden Rahmat
berhasil dan melanjutkan niatnya untuk berdakwah dalam masyarakat. Tentu Raden
Rahmat diterima masyarakat dengan baik karena telah menyadarkan Adipati dan
bangsawan di kerajaan Majapahit.
Saat melaksanakan dakwah di lingkup masyarakat, Raden bertemu
dengan dua tokoh masyarakat yang mau menjadi pengikut Raden Rahmat. Yaitu Ki
Wiryo Sarojo dan Ki Bang Kuning. Raden memanfaatkan keadaan ini untuk dakwah
bersama dua tokoh ini. Sehingga sangat mudah bagi Raden Rahmat untuk
mengajarkan ilmu-ilmu Islam. Saat Raden Rahmat berjalan menyusuri desa, Raden
tiba di sebuah tempat yang kosong. Raden segera membangun masjid untuk
beribadah bagi masyarakat. Daerah tersebut dikenal dengan Ampeldenta. Karena
Raden Rahmat diberi kekuasaan di daerah tersebut, Raden Rahmat akhirnya dikenal
dengan Sunan Ampel.
Cara Berdakwah Sunan Ampel
Cara yang ditempuh Sunan Ampel sangat singkat dan cepat,
antara lain adalah dengan dikenalnya falsafah Moh Limo. Falsafah tersebut yaitu
:
- Moh Main (tidak mau berjudi).
- Moh Ngombe (tidak mau mabuk karena minum minuman arak).
- Moh Maling (tidak mau mencuri).
- Moh Madat (tidak mau merokok atau menggunakan narkotika)
- Moh Madon ( tidak mau bermain dengan perempuan yang bukan istrinya)
Peninggalan-Peninggalan Sunan Ampel
- Masjid Sunan Ampel
- Pusaka-Pusaka Sunan Ampel
- Keris Setan Kober
Terima kasih telah membaca artikel kami yang berjudul: Biografi Sunan Ampel (Raden Ali Rahmatullah), jangan lupa + IKUTI website kami dan silahkan bagikan artikel ini jika menurut Anda bermanfaat. Simak artikel kami lainnya di Google News.
Dukung kami dengan memilih salah satu metode donasi di bawah ini:
Gabung dalam percakapan